
Pada tahun ini, TNI
Angkatan Udara melalui Kementerian Pertahanan akan mendapatkan alutsista baru
antara lain beberapa pesawat tempur/latih T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan
dan 6 Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia. Hal ini mempertegas komitmen pemerintah
Indonesia untuk meningkatkan kemampuan TNI melalui peningkatan jumlah alutsista
modern.
"Ada program
yang renstra pertama yang lima tahunan itu untuk mendatangkan beberapa
alutsista. Sebetulnya proses pembangunan pertahanan ini adalah domainnya
kementrian pertahanan. Tapi perlu diketahui bahwa dalam tahun ini kita
kedatangan pesawat T 50 dari korea, lalu kedatangan pesawat Sukhoi dengan
jumlah 6 unit lagi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal
Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Hal tersebut
disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus
Putu Dunia di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI
AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).
Selain dua jenis
pesawat itu, tahun ini TNI AU juga akan mendapatkan pesawat tempur Super Tucano
dari pabrikan Embraer Brasil yang rencananya didatangkan sebanyak 16 unit. Saat
ini, 4 unit sudah didatangkan ke Indonesia dan batch kedua 4 unit lagi akan
datang pada tahun ini.
"Periode
berikutnya bertahap 4 unit lagi, kemudian F-16 dari Amerika keseluruhan 24
unit, bertahap akan datang. Diharapkan pertengahan 2014 akan datang 4 unit yang
sudah ditingkatkan kemampuannya," tuturnya.
Jenderal bintang tiga
TNI AU ini juga menjelaskan, untuk meningkatkan alutsista yang semakin kuat,
TNI AU ke depan juga rencana ada penambahan Pesawat Hercules dari Australia
yang sudah diupgrade. "Heli juga ada dengan pengadaan dalam negeri, PT DI.
CN 235 dan Casa juga dengan PT DI," pungkasnya.
Anggaran TNI AU 2013
Naik 8,3 Persen
KSAU Marsekal Madya
TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan besar anggaran TNI AU di Tahun Anggaran
(TA) 2013 secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan TA 2012. Kenaikan tahun
ini mencapai 8,3 persen. Kenaikan tersebut untuk anggaran non-pendidikan
sebesar Rp 458,1 miliar. Dengan kenaikan tersebut, TNI AU perlu betul-betul
mengoptimalkan anggaran yang ada dengan membuat prioritas kegiatan dan belanja
secara cerdas dan cermat.
Mengenai anggaran
tersebut, dia menjelaskan harus diprioritaskan untuk kegiatan dan belanja
secara cerdas dan cermat. Sebab untuk alokasi anggaran pemeliharaan dan
perawatan alutsista, kenaikannya dinilai sangat kecil.
"Saya memahami
bahwa dengan keterbatasan alokasi anggaran pemeliharaan akan berpengaruh
terhadap kesiapan alutsista dan kesiapan satuan," tutur Bagus.
Tapi, jika anggaran
yang terbatas itu dapat dikelola dengan efektif, efesien, dan benar maka
hasilnya adalah peningkatan kesiapan TNI AU. "Saya berharap dengan
semangat Swa Bhuwana Paksa, profesionalisme awak pesawat tetap dapat
ditingkatkan dan dipertahankan," ungkap Bagus.
Sumber : Liputan 6
Kredit foto :
Flickriver/Sergio J. Padron A
Editor : Abbe
Editor : Abbe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar