Minggu, 09 Juni 2013

Meluap-luap

Dan aku mulai menulis (lagi)..

Dan masih citaku bukan cintaku(romansa,red)

Dimulai dari cita-cita sederhana terhadap diriku agar aku bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang lainnya…

Aku tidak tahu diberi hidup sampai kapan oleh Allah SWT. Tapi permohonanku ialah supaya hidupku itu hidup yang manfaat.

Manfaat Untukku, keluargaku, tanah airku dan golonganku yang aku sebut 1/73 yang teristimewa dari semua yang lainnya.

Sejauh apapun aku melangkah..
Sehebat apapun yang aku perbuat..
Sedalam apapun ilmu yang kudapat
Sebanyak apapun materi yang kudapat (nantinya), tapi jikalau itu tidak memberikan manfaat seperti yang aku niatkan..

Omong kosong..

Karenanya dari semua itu bukanlah karena kemampuanku, melainkan ialah rahmat atau sesuatu yang dizinkan Allah untuk sampai kepadaku

Aku tidak ingin menjadi orang yang bisanya senang sendiri, tanpa memberikan manfaat kepada orang-orang yang seharusnya menjadi (ku anggap tanggung jawabku)

Karna benar-benar niatku ialah supaya aku bisa membantu ummat karna Allah.

Semoga sebagian ataupun semua dari yang aku tuliskan ini diizinkan Allah untuk sampai kepadaku (terkabul) agar mudah perjuangan kami nantinya.

Wassalam..,
Penulis

Think Positively Indonesia







Senin, 20 Mei 2013

Sesuatu Yang Tak Sampai Kepada Kami Dari Yang Terdahulu

Bandung 20 Mei 2013, 105 tahun yang lalu beberapa perwakilan pemuda Indonesia berfikir untuk membangun bangsanya menjadi 

Bangsa yang merdeka..........

Bangsa yang berdikari..........

Bangsa yang siap digembleng.....
bukan bangsa loyo yang menanti pemberian kemerdekaan...

Bangsa yang siap berjuang untuk kebangkitan dan masa depan bangsanya yang besar, semangatnya yang harus berangkat dengan menghadapi meriam-meriam buas, tak runtuh walau harus hanya melawan dengan sepotong bambu runcing..

TAPIIIII...............


Wahaaai Pemuda Indonesia..


Tahukah kamu,,,


Sepotong bambu runcing itu memiliki semangat yang mampu membelah rudal berkeping2..
hancuur Lebuuur...

"Lebih baik kami mati dalam perjuangan untuk bangsa kami, daripada kami hidup mewah menjadi klenik-klenik asing.."


Merdeka atau Mati..


Semangat yang mampu membelah semeru, semangat yang mampu mengguncang dunia...
Semangat Lillahi ta'ala...

Semangat Pemuda Indonesia yang sesungguhnya itulah pada waktunya itu menjadikan Indonesia "menggelegar" terutama di negara-negara Asia Afrika.


 Setelah 1 abad berlalu semangat itu sepertinya memudar termakan oleh kemewahan budaya barat.. kebanyakan dari kita saat ini hanya berfikir bagaimana besok "saya" bisa beli ini, beli itu, makan ini dan makan itu".. Semangat egoistis..
berfikir instan untuk hidup adem ayem..
kita tidak bisa menjadi bangsa yang besar jika hanya menjadi bangsa yang adem ayem, tidak siap digembleng..


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang siap digembleng

Hampir hancur lebur
Bangkit lagi...

digembleng...

hampir hancur lebur..
Bangkit lagi,...
sammpai datang waktu yang dijanjikan Tuhan "Setiap kesulitan pasti ada kemudahan.."
kita akan menjadi tangguh....

Siapa yang berusaha sungguh2 dengan niat Lillahi ta'ala pasti berhasil..

Janji Tuhan...
Setiap kesulitan pasti ada kemudahan..
dan kita akan tersenyum dengan kemenangan karna Allah...

#Think Positively Indonesia
Editor :Abbe Ce

Selasa, 30 April 2013

TNI AU Pesan Satu Skuadron UAV dari BPPT


PUNA Wulung


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT LEN Industri untuk mengembangkan pesawat tanpa awak atau nir awak Puna Wulung.


"BPPT sebagai pengembang teknologi perlu melaksanakan kerjasama dengan pengguna potensial dan industri," kata Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar usai penandatanganan nota kesepahaman antara BPPT dengan PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, setelah keberhasilan demo terbang di Halim Pada Oktober 2012 membuahkan adanya permintaan kementerian pertahanan untuk memenuhi kebutuhan pesawat udara nir awak di TNI.

"Berkaitan dengan rencana pemenuhan kebutuhan tersebut maka kerjasama ini kita lakukan untuk mempererat hubungan antara BPPT dengan pihak lainnya," katanya.

Pesawat tersebut, kata dia, nantinya akan difungsikan untuk mengemban misi pertahanan (surveillance).

"Sejak 2004 pesawat tanpa awak atau Puna Wulung ini dikembangkan oleh BPPT, kini siap diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan satu skuadron Angkatan Udara Republik Indonesia," katanya.

Teknologi itu, kata dia, lahir dari karya putra-putri Indonesia yang di diharapkan akan berhasil.

Puna Wulung memiliki spesifikasi berat kosong maksimal 60 kg, berat muatan 25 kg, kecepatan jelajah 55 knot, bentang sayap 6,34 meter, ketahanan terbang empat jam dan ketinggian terbang 12.000 feet.

Pesawat tersebut dilengkapi kamera pengintai yang dihubungkan dengan pusat pengendali di darat (ground station).

Sumber : www.antaranews.com
Editor : Abbe Ce

Minggu, 28 April 2013

Sang Revolusioner Bung Karno



Suatu kali Bung Karno didatangi salah seorang dosennya di THS (sekarang ITB Bandung), Bung Karno, ditawari gaji 300 gulden, dengan uang segitu ia sudah hidup layak, apa kata Bung Karno “Saya akan merasa berdosa, bila saya jadi binendslandbestuur, menjadi pegawai, sementara rakyat saya tidak merdeka, karena orang-orang seperti saya ini mau makan gaji dan hidup enak tanpa bertanggung jawab pada rakyat, apa bangsa ini seumur hidup akan jadi bangsa budak, harus ada orang-orang seperti saya yang mau susah demi masa depan sebuah bangsa”.

Tahun 1932 Sukarno ditangkap di Yogya, kemudian dibawa ke Bandung, dia ditahan dengan tuduhan berbuat jahat pada Negara Hindia Belanda, lalu diatas kaleng tempat ia buang air ia menulis, ‘Indonesia Klaag an’. -Indonesia Menggugat-. Ia jabarkan kenapa bangsa ini menderita. Dan yang ia lakukan bukanlah sebuah kejahatan “Tuan-Tuan Tahu, bahwa hidup pribumi lebih murah daripada anjing-anjing tuan yang mahal, mereka hanya hidup sebenggol sehari, sementara anjing-anjing tuan yang bersih dan berbulu manis itu bisa lebih dari satu gulden sehari”….Kerja Sukarno tiap hari membangkitkan kesadaran bagaimana seseorang memerlukan sebuah bangsa agar mereka menjadi manusia terhormat.

Suatu saat Bung Karno sedang tidur di rumahnya di Pegangsaan, ia ditembaki mitraliyur NICA, inilah yang membuat Pandu Kartawiguna disuruh Tan Malaka agar membawa Bung Karno ke Yogya minta perlindungan Raja Yogya.

Bung Karno mempengaruhi seluruh bangsa yang terjajah untuk merdeka, hasilnya di masa Sukarno memerintah Indonesia ada lebih dari 20 negara merdeka karena pengaruh Bung Karno. Bahkan Bung Karno mengancam De Gaulle akan mengirimkan pasukan TNI untuk bantu Aljazair memerdekakan diri, sampai-sampai De Gaulle bilang “Sukarno Gila” dan melarang Sukarno ke Paris, Perancis.
Bung Karno telah memberikan seluruh hidupnya untuk bangsa Indonesia berpengaruh terhadap jalannya sejarah dunia, perkara ia suka perempuan, itu urusan pribadi, untuk urusan publik dan negara ia tidak mencuri, ia berjuang untuk kehormatan bangsanya…..

Sumber : kompas.com
Editor    : Abbe Ce






Kamis, 14 Februari 2013

Rompi militer S.A.K.T.I buatan KOSTRAD


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3pnc6Xm02Ydats9Ady9CRgBGX7UtuiE0atshyphenhyphenUWsFRtdalprGB2eUYqBghxpuD2hAzhtc63Hq5bY92IrbSnp9YeYdIblgxw-BUFJ5l8giiCG_KQ49B0USVaDzJfQVw1aDm0-gbMIigko/s1600/43174326778331332512819.jpg 
 Pasukan Linud KOSTRAD menggunakan rompi SAKTI

PARA kesatria (knight) di awal abad pertengahan telah mengenal baju zirah sebagai alat pelindung dalam peperangan. Perkembangan teknologi persenjataan membuat baju zirah menjadi usang sehingga ditinggalkan dan berganti dengan 'body armor' yang lebih fleksibel dan ringan.

Act of Velor (2012), film buatan Hollywood yang skenarionya ditulis oleh Kurt Johnstad dan dibintangi oleh Alex Veadov, Nestor Serrano, menampilkan pasukan khsusus Amerika Serikat (AS) yang sedang melakukan operasi di darat, laut, dan udara. Sepanjang film ini akan terlihat setiap anggota pasukannya mengenakan rompi antipeluru dalam setiap aksinya. Bahkan rompi antipeluru itu terlihat dapat memuat segala jenis peralatan taktis tempur.

Tuntutan alat tempur yang fleksibel dan efektif dibenarkan oleh Kasi 2 Brigif Linud 17/ Kostrad, Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono. Agus menerangkan bahwa khusus untuk rompi anti peluru, pihaknya telah melakukan proses modernisasi dan pembaharuan untuk kelengkapan alat tempur ini.

“Kita menyadari bahwa dunia itu mengalami perubahan cepat, situasi yang terjadi di negara lain,” ujar Agus saat berbincang dengan detikcom saat mempersiapkan Pameran Alutsista dalam rangka HUT ke-67 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2012).


Dari semangat untuk melakukan perubahan dan modernisasi di tubuh TNI, selain dukungan KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang meminta untuk dilakukan modernisasi kelengkapan prajurit tempur lintas udara, Agus bersama rekan-rekannya membuat rompi antipeluru yang khusus bagi tentara Indonesia.

“Kebetulan waktu itu kami yang mengawaki dan mendapatkan angin segar dan kesempatan yang luar biasa untuk berbuat sesuatu,” kata Agus.

Rompi itu kemudian diberi nama SAKTI (Sistem Angkut Kelengkapan Tempur Individu). Rompi ini didesain khusus untuk keperluan tempur TNI AD. Agus menyebutkan bahwa rompi ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah Rompi Angkut Sakti (RAS) dan yang kedua adalah Rompi Balistik Sakti (RBS). Dengan Rompi ini, Agus ini berharap keselamatan prajurit di lapangan dapat ditingkatkan.

“Karena kita tidak punya nyawa cadangan,” ujar anak pertama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Lalu apa yang membedakan rompi SAKTI ini dengan rompi yang lain? Agus menjelaskan, secara keseluruhan rompi ini mirip dengan rompi yang dimiliki oleh negara-negara lain. Pembuatan rompi ini disesuaikan dengan kebutuhan prajurit TNI di lapangan seperti kondisi alam Indonesia dan kelompok yang bertugas.

“Ciri khasnya kan warna kita yang sesuai dengan vegetasi kita,” ucapnya.

Butuh setengah tahun untuk mendesain rompi SAKTI ini. Bahkan untuk desainnya saja, Agus menyebut timnya melakukan perombakan sebanyak sepuluh kali. Agus juga tidak segan-segan melibatkan tim dari luar untuk meminta masukan.

“Saya punya prinsip kita tidak bisa maju sendiri dan butuh masukan dari luar dan berdiskusi dengan teman-teman dan itu saya rasakan sangat baik,” terangnya.

Warna rompi SAKTI terlihat berbeda dengan warna seragam TNI pada umumnya. Warnanya mirip hijau muda dengan dasar agak putih. Setiap Rompi Balistik Sakti (RBS) dengan posisi setiap prajurit yang berbeda-beda semisal prajurit medis, prajurit telekomunikasi. "Warnanya akan mengarah ke sini nantinya,” ujarnya.

Sumber : garudamiliter
Editor : Abbe

Rabu, 13 Februari 2013

Pengendalian konsumsi BBM hemat Rp15 triliun


 


Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan program pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan Kementerian ESDM tahun 2013 dapat menghemat belanja hingga Rp15 triliun.

"Saya yakin pengendalian bisa berkurang, mungkin di sekitar Rp15 triliun," katanya di Jakarta, Selasa.

Hatta mengharapkan program pengendalian BBM bersubsidi dengan penggunaan teknologi informasi dapat berlangsung efektif dan menyerahkan implementasi sepenuhnya kepada PT Pertamina.

"Tahun 2013 ini sudah diputuskan, jadi sudah harus dipasang. Teknisnya tanya Pertamina," katanya.

Hatta memastikan pemerintah akan lebih fokus untuk melakukan pengendalian serta konversi gas, dibandingkan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi pada 2013.

"Kami belum memikirkan soal kenaikan harga, pokoknya belum kita bahas. Kami konsentrasi ke pengendalian, penghematan dan konversi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta Kementerian ESDM untuk kembali melakukan pengendalian BBM bersubsidi pada 2013, yang selama dua tahun terakhir tidak berjalan maksimal.

Hal itu, kata dia, harus diupayakan karena pengendalian konsumsi yang kurang maksimal menyebabkan peningkatan belanja subsidi energi, yang dalam jangka panjang dapat membahayakan kesinambungan fiskal.

Berdasarkan data per Desember 2012, belanja subsidi energi yang ditetapkan sebesar Rp202,4 triliun, dalam realisasinya melebihi pagu hingga mencapai Rp306,5 trilliun atau kelebihan 151,5 persen.

Dari realisasi tersebut, belanja subsidi BBM tercatat sebesar Rp211,9 triliun atau melebihi pagu Rp137,5 triliun (154,2 persen) dan subsidi listrik mencapai Rp94,6 triliun atau melebihi pagu Rp65 triliun (145,6 persen).

Volume BBM bersubsidi yang ditetapkan sebesar 40 juta kiloliter pada 2012, dalam kenyataan konsumsinya mencapai 45,2 juta kiloliter akibat kebijakan pengendalian yang kurang berhasil.

Pemerintah dalam APBN 2013 memberikan pagu belanja subsidi energi sebesar Rp274,7 triliun dengan rincian subsidi BBM Rp193,8 triliun dan subsidi listrik Rp80,9 triliun, dengan volume sebesar 46 juta kiloliter.

Sumber : AntaraNews
Editor : Abbe

Selasa, 12 Februari 2013

TNI Pimpin Latihan Shelter Tentara Perancis di satuan UNIFIL



TNI Pimpin Latihan Shelter Tentara Perancis

Sinkronisasi komando TNI dengan Tentara Prancis di satuan UNIFIL PBB

Latihan Shelter merupakan salah satu latihan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Satgas Force Head Quarter Support Unit(FHQSU). Latihan ini bertujuan untuk mempersiapkan personel baik militer maupun sipil agar siap menghadapi situasi darurat, yaitu Bombarment dari segala lintas lengkung dan peluru kendali yang bisa mengancam personel yang berada di Markas Besar UNIFIL yang terdiri dari berbagai negara: Indonesia, Italia, Prancis, Srilanka, Malaysia, Ghana, Tanzania, India, Kamboja, dan Austria.       

Kontingen Perancis yang tergabung dalam FCR (Force Commander Reserves) melaksanakan kegiatan latihan Shelter atas perintah Dansatgas TNI Konga/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), Kolonel Inf Karmin Suharna S.Ip, MA, Senin (4/2). Pengawasan kegiatan latihan shelterKontingen Perancis berada di bawah Supervisi Mayor Kav Harry Purnomo sebagai FP Center Chief.     Latihan dimulai dengan aktifitas alarm yang dilakukan oleh Lettu Inf Argo Infantrianto yang dibantu oleh Kapten Arnaud Batoz (Perancis) sebagai penyelenggara latihan.

Setelah alarm berbunyi, seluruh personel Kontingen Perancis segera menuju ke shelter yang telah ditentukan dengan membawa perlengkapan perorangan masing-masing. Untuk personel Militer membawa senjata, helm, rompi anti peluru, dan ransel militer perorangan.  Sedangkan untuk personel sipil menggunakan helm dan rompi anti peluru.   Dalam waktu 5 menit shelter Komando sudah beroperasi untuk memantau perkembangan situasi di luar dan juga memeriksa jumlah personel yang hadir  di tiap-tiap shelter dengan menggunakan radio antar shelter.  Latihan ini dilaksanakan oleh 108 personel yang terdiri dari 81 personel militer dan 27 personel sipil selama kurang lebih 30 menit tanpa ada kendala yang berarti dan dapat terlaksana dengan baik berkat perencanaan serta kesiapan yang optimal.

Latihan tersebut membuktikan kemampuan para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas FHQSU untuk merencanakan dan menyelenggarakan latihan dengan para personel baik sipil ataupun militer yang tergabung dalam UNIFIL.


Sumber : Kabar Indonesia
Editor : Abbe

Minggu, 10 Februari 2013

6 SUKHOI, T-50, SUPER TUCANO TIBA DI INDONESIA TAHUN INI


Sukhoi Su-30MK2  Sukhoi T-50 Russia

Pada tahun ini, TNI Angkatan Udara melalui Kementerian Pertahanan akan mendapatkan alutsista baru antara lain beberapa pesawat tempur/latih T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan dan 6 Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia. Hal ini mempertegas komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemampuan TNI melalui peningkatan jumlah alutsista modern.
"Ada program yang renstra pertama yang lima tahunan itu untuk mendatangkan beberapa alutsista. Sebetulnya proses pembangunan pertahanan ini adalah domainnya kementrian pertahanan. Tapi perlu diketahui bahwa dalam tahun ini kita kedatangan pesawat T 50 dari korea, lalu kedatangan pesawat Sukhoi dengan jumlah 6 unit lagi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).

Selain dua jenis pesawat itu, tahun ini TNI AU juga akan mendapatkan pesawat tempur Super Tucano dari pabrikan Embraer Brasil yang rencananya didatangkan sebanyak 16 unit. Saat ini, 4 unit sudah didatangkan ke Indonesia dan batch kedua 4 unit lagi akan datang pada tahun ini.

"Periode berikutnya bertahap 4 unit lagi, kemudian F-16 dari Amerika keseluruhan 24 unit, bertahap akan datang. Diharapkan pertengahan 2014 akan datang 4 unit yang sudah ditingkatkan kemampuannya," tuturnya.

Jenderal bintang tiga TNI AU ini juga menjelaskan, untuk meningkatkan alutsista yang semakin kuat, TNI AU ke depan juga rencana ada penambahan Pesawat Hercules dari Australia yang sudah diupgrade. "Heli juga ada dengan pengadaan dalam negeri, PT DI. CN 235 dan Casa juga dengan PT DI," pungkasnya.

Anggaran TNI AU 2013 Naik 8,3 Persen

KSAU Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan besar anggaran TNI AU di Tahun Anggaran (TA) 2013 secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan TA 2012. Kenaikan tahun ini mencapai 8,3 persen. Kenaikan tersebut untuk anggaran non-pendidikan sebesar Rp 458,1 miliar. Dengan kenaikan tersebut, TNI AU perlu betul-betul mengoptimalkan anggaran yang ada dengan membuat prioritas kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat.

Mengenai anggaran tersebut, dia menjelaskan harus diprioritaskan untuk kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat. Sebab untuk alokasi anggaran pemeliharaan dan perawatan alutsista, kenaikannya dinilai sangat kecil.

"Saya memahami bahwa dengan keterbatasan alokasi anggaran pemeliharaan akan berpengaruh terhadap kesiapan alutsista dan kesiapan satuan," tutur Bagus.

Tapi, jika anggaran yang terbatas itu dapat dikelola dengan efektif, efesien, dan benar maka hasilnya adalah peningkatan kesiapan TNI AU. "Saya berharap dengan semangat Swa Bhuwana Paksa, profesionalisme awak pesawat tetap dapat ditingkatkan dan dipertahankan," ungkap Bagus.

Sumber : Liputan 6
Kredit foto : Flickriver/Sergio J. Padron A
Editor : Abbe

Rabu, 06 Februari 2013

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Yakin RI Luncurkan Satelit Secara Mandiri di 2025


Eksplorasi antariksa negara-negara maju sudah mencapai Planet Mars dan sedang menjajaki untuk mengeksplorasi asteroid dalam waktu beberapa tahun ke depan. Tak mau ketinggalan terlalu jauh, Indonesia rupanya kini mulai ikut mengembangkan teknologi untuk mengeksplorasi antariksa.




Langkah awalnya adalah dengan meluncurkan satelit secara mandiri. Target ini diharapkan bisa dicapai dalam kurun waktu belasan tahun mendatang.

"Tahun 2025, kita sudah akan bisa meluncurkan satelit sendiri. Setelah itu kita menuju program ke Bulan," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bambang S. Tedja, Selasa 27 November 2012.



Roket LAPAN RPS 420/320

Dia menerangkan program eksplorasi bulan akan menjadi patokan untuk eksplorasi tingkat lanjut. Ia yakin pada 2025, seiring dengan terwujudnya bandara antariksa nasional, Indonesia dapat meluncurkan satelit yang bakal mengorbit di ketinggian 650 kilometer.

"Kita bisa lah pada waktunya nanti. Apalagi tahun depan kami akan meluncurkan roket untuk ujicoba," ujar Bambang.

Keyakinan tersebut didasarkan pada kesiapan LAPAN meluncurkan roket Sonda RX-550 tahun depan. Itu merupakan roket pendorong peluncuran satelit berukuran 6 meter, berdiameter 550 milimeter, dan berat 3 ton.

"Roket itu mampu mencapai ketinggian lebih dari 100 km, dan jangkauannya mencapai 300 km," katanya.

LAPAN telah melakukan uji statis roket RX-550 pada 2011 dan 2012. Uji statis merupakan pengujian di darat untuk mengetahui kinerja dan daya dorong roket saat tinggal landas. Pada 2013 dan 2014 RX-550 akan menjalani uji terbang masing-masing satu tingkat dan dua tingkat.

Meski optimistis pada 2025 nanti Indonesia akan mampu meluncurkan satelit secara mandiri, Bambang mengakui Indonesia harus mengatasi tantangan soal penempatan slot satelit di antariksa. "Slot itu harus diiisi. Ini saja masih menjadi tantangan," katanya.

Sumber : The Global Review
Editor    : Abbe

Rabu, 30 Januari 2013

EC-ITS 0.1 Mobil Sport Karya Mahasiswa ITS



Electric Car  ITS

SURABAYA | DNA - Karya fenomenal kembali lahir dari tangan-tangan kreatif sivitas akademika ITS. Sebuah mobil listrik jenis 4-Seater Electric City Car secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA. Tak hanya itu, mantan rektor ITS ini juga diberi kepercayaan untuk memberikan nama terhadap mobil listrik yang menjadi ikon baru kampus perjuangan.
   
Nuh menjelaskan lahirnya EC-ITS 1.0 ini menjadi awal yang bagus untuk perkembangan mobil listrik di Indonesia. Pasalnya, saat ini pemerintah sedang mengembangkan proyek mobil listrik nasional (Molinas) yang digawangi oleh lima perguruan tinggi nasional. Mereka adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Istilah EC-ITS 1.0 sendiri diambil dari filosofi mobil listrik itu sendiri. Kata EC yang dibaca easy memiliki makna bahwa membuat mobil listrik itu mudah jika kita mau. Sedangkan kata ITS 1.0 mengartikan bahwa mobil listrik ini karya anak ITS versi pertama.

Nuh turut berpesan agar ITS tidak hanya melakukan penelitian untuk mengembangkan mobil ini saja. Namun, pemberian edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan. ''Jika masyarakat dan kampus mampu bersinergi, bangsa Indonesia pasti bisa maju,'' tuturnya.

Sementara itu, Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA mengatakan munculnya mobil listrik ini juga menjadi bukti bahwa insinyur-insinyur muda Indonesia sangat berkualitas. Mereka hanya perlu diberi kesempatan lebih untuk menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya. ''Saya percaya insinyur muda mampu memajukan bangsa,'' ujar dosen Jurusan Teknik Mesin tersebut.

Untuk komponen utama dari EC-ITS 1.0 sendiri hampir seluruhnya buatan anak ITS. Mulai dari sistem penggerak, platform, body design, hingga sistem kontrol. Hanya baterai dan motor saja yang terpaksa harus beli karena penelitian yang dilakukan masih belum selesai. ''Nantinya seluruh komponen mobil ini murni dari ITS,'' jelas Dr Muhammad Nur Yuniarto, dosen pembimbing proyek EC-ITS 1.0.

Namun, untuk daya dari mobil listrik ini, Nur menjelaskan baru dapat menampung lima kilowatt per jam . Sehingga, kecepatan maksimum yang dapat dicapai hanya sekitar 40 kilometer per jam. ''Kami akan terus mengembangkan mobil ini hingga nantinya mampu mencapai kecepatan 80 kilometer per jam,'' tutur dosen jurusan Teknik Mesin ITS tersebut.

Meskipun secara fundamental mobil listrik sudah sangat baik, alumnus Jurusan Teknik Mesin ITS ini tidak menyarankan melakukan test drive di jalan umum. Pasalnya, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu disempurnakan hingga nantinya layak untuk digunakan secara massal. ''Yang paling penting, unsur safety harus diprioritaskan,'' ujarnya. (sam/its)

Sumber : DNAberita
Editor    : Abbe

Selasa, 29 Januari 2013

Pesawat Jet rancangan Habibie akan terbang (lagi).



Pesawat N2130 Rancangan Prof. B.J. Habibie 17 tahun lalu

Hanya seminggu sebelum peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke -67, tepatnya pada hari Sabtu 11 Agustus 2012 lalu, dilakukan penandatanganan “proyek re-born” pembangunan kembali hingga menerbangkan pesawat komuter pertama buatan bangsa Asia Tenggara yaitu pesawat komuter propeler (baling-baling) N-250 yang diberi nickname Gatot Kaca, akan dihidupkan lagi, oleh sang bidan, si pencetus ide-ide “gila” dirgantara Indonesia, Profesor Baharuddin Jusuf Habibie, mantan Menristek RI di tahun 1980-an dan Presiden RI ke-3.
Saya katakan, pak Habibie adalah “jenius gila” kedirgantaraan Indonesia, bukanlah dengan maksud menghina beliau, apalagi dengan tingkat kecerdasan yang diakui bangsa Jerman, bahwa Habibie adalah penasihat utama industri penerbangan Jerman, termasuk tokoh di balik pembangunan pesawat jet tempur Jerman, Tornado.

Namun saya justru menaruh hormat setinggi-tinggi nya pada beliau yang tak kenal menyerah, ingin menjadika bangsa Indonesia sebagai pionir industri dirgantara Asia Tenggara, bahkan menjadi salah satu yang terbaik di dunia bahkan Asia. Mengingat untuk industri otomotif, harus diakui Indonesia sudah kalah jauh dari Malaysia dengan mobil Proton dan Perodua nya yang telah mendunia.
Beliau sempat membisiki Presiden Soeharto, bahwa untuk mengejar ketertinggalan dari Malaysia, jangan ikut-ikutan membuat mobil, namun bangunlah industri dirgantara. Tanpa disadari banyak orang, Indonesia sebelum Habibie sebenarnya telah pernah punya seorang pembuat pesawat terbang jenius, yaitu pak Nurtanio, yang namanya sempat diabadikan sebagai nama pabrik pesawat terbang pertama di Indonesia.

Jika pak Habibie harus sekolah di Jerman dahulu baru mampu membuat pesawat terbang, maka mendiang Nurtanio mempelajarinya secara otodidak. Persis seperti sinyo Belanda kelahiran Blitar, Jawa Timur, Anthony Fokker, yang bahkan di era 1960 hingga 80-an sempat mendirikan industri pesawat terbang komersial terbaik ketiga dunia setelah Boeing dan Mc Donell Douglas, yaitu Fokker.

Bahkan Fokker adalah perusahaan dirgantara terbaik Eropa sebelum negara-negara pesaing Belanda, seperti Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol bersatu membuat Airbus Industrie.
Bermodalkan hal itulah, Habibie meyakinkan para pemimpin Indonesia, terus menerus sejak jaman Presiden Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono sekarang, bahwa mendirikan industri dirgantara yang padat karya menggunakan sebagian besar, bila perlu 100% tenaga ahli Indonesia, adalah hal yang mungkin terjadi bahkan, kemungkinan besar sukses !
Di saat banyak orang Indonesia masih menganggap bahwa bangsa nya adalah bangsa pembeli, konsumtif, Habibie sejak ditugaskan memimpin BPPT, telah mengindoktrinasi para anak-anak muda cerdas Indonesia, bahwa bangsa Indonesia sejak tahun 1970-an harus mulai mensejajarkan diri dengan bangsa Jepang dan Jerman, yaitu mampu membuat pesawat dan kapal laut sendiri.

Beliau tidak lagi bicara bangsa Malaysia, Singapore, Thailand atau bahkan Korea Selatan dan RRC. Saya masih ingat bahkan di awal tahun 1990-an pak Habibie sepulang nya kunjungan dari Beijing, mengatakan bahwa industri dirgnatara Indonesia saat itu udah unggul 30 tahunan dari industri dirgantara China.

Nah, sekarang jika kita melihat bahwa RRC bukan hanya telah mampu membuat jet tempur sekelas Sukhoi, namun juga mampu membuat rudal antar benua (untuk yang ini, Indonesia sedang belajar alih teknologi mulai dari rudal jarak pendek C-75), bahkan mereka telah mampu menerbangkan manusia ke ruang angkasa dengan roket sendiri.

Sementara Habibie yang sempat begitu semangat (saya lebih suka mengatakannya begitu, ketimbang menuding beliau, menyombongkan diri), meyakinkan bahwa bangsa Indonesia di tahun 80 dan 90-an berada di depan RRC, kini proyek-proyek nya melalui PT IPTN (nama baru PT Nurtanio), dijegal beramai-ramai baik oleh pihak asing melalui IMF maupun saudara sebangsa nya sendiri dengan mengatas namakan reformasi, sejak “krisis ekonomi” tahun 1998, yang berakhir dengan kejatuhan “pelindung” Habibie, yaitu Presiden Suharto.
Padahal ketika itu, Habibie dan PT IPTN sedang getol mempersiapkan perijinan laik terbang dari FAA untuk pesawat N-250. Pesawat baling-baling komersial yang menggunakan teknologi fly by wire pertama di dunia ketika itu.

Proyek ambisius lainnya adalah jet komersial jarak menengah dengan kapasitas di bawah 200 orang, yaitu N 2130 yang berkapasitas sesuai nama nya, 130 penumpang, menggunakan teknologi yang sekelas pesawat jumbo jet. Ketika itu, jika sebelum tahun 2000 jadi terbang, maka bisa dibayangkan betapa akan larisnya pesawat tersebut diserap booming airline low cost yang saat ini terbukti sebagai pangsa pasar utama pesawat jenis ini.
Walhasil, dengan gagalnya N 250 dan N 2130 terbang, kini yang menikmati untung adalah perusahaan-perusahaan seperti Embraer Brazil, Bombardier Canada, bahkan para raksasa seperti Boeing dan Airbus yang ikut-ikutan mebuat pesawat jenis ini, karena memang lebih cepat terjual.

Bahkan untuk Boeing 737-900, LION AIR, maskapai low cost terbesar Indonesia seteah Air Asia Indonesia, adalah pengguna terbanyak di dunia.
1345520825398018484
Pesawat N250 Rancangan B.J. Habibie

Terbukti ide pak Habibie bukan ide gila. Namun pemerintah Indonesia lah yang “ngawur” , karena tidak memproteksi industri pelopor kelas dunia seperti ini, malah dibiarkan diterpa badai korupsi, krisis ekonomi, hingga penjualan yang dibarter dengan beras ketan dan mobil Melayu, Proton. Bahkan sempat hampir dipailitkan di pengadilan, jika pemerintah SBY tidak segera insyaf, dan berupaya menyelamatkan segera perusahaan tersebut

Sekali lagi salut dengan Pak Habibie.
Setengah kecewa dan agak putus asa dengan dukungan Pemerintah Indonesia terhadap PT Dirgantara Indonesia (nama baru dari PT IPTN) selama ini, beliau memutuskan untuk mengajak putranya sendiri, satu-satunya mungkin manusia di dunia ini yang beliau percaya untuk mendukung ide gila nya, setelah istri nya, Hj. dr. Ainun Habibie wafat tahun lalu.
Sang junior yang juga seorang insinyur dirgantara cum laude lulusan Aachen Jerman, Dr. Ing. Ilham Habibie diajak untuk mendirikan perusahaan industri dirgantara swasta pertama di Indonesia, kompetitor sekaligus diharapkan akan menjadi mitra utama PT DI. Nama perusahaan tersebut adalah PT Regio Aviasi Industri (RAI). PT tersebut didirikan dua perusahaan swasta, PT Ilhabi milik putra sulungnya, Ilham Akbar Habibie, yang memegang saham 51 persen dan PT Eagle Capital milik Erry Firmansyah yang memegang saham 49 persen.

Di perusahaan tersebut Habibie menjadi Ketua Dewan Komisaris. Pada Sabtu lalu 11 Agustus 2012 dilakukan penandatanganan proyek pengembalian dan penyelesaian kembali pesawat N250 yang sempat terhenti.

“Kami akan `redesign` (desain ulang) pesawat, salah satunya mesin. Ini perlu karena ada gap teknologi telah tertinggal kurang lebih 20 tahunan,” ujar pemilik 46 paten di bidang Aeroneutika itu.

“N250 is still the best,” kata Habibie , tetap dengan gaya pede nya yang saya sebut “jenius gila” di atas, di sela-sela Open House menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah di kediamannya di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Minggu 19 Agustus 2012.
Habibie mengatakan pesawat tersebut akan dapat terbang dalam lima tahun ke depan dengan perubahan rancangan pesawat yang serba digital.
Target berikutnya jika N-250 berhasil kembali tampil dalam kancah industri dirgantara dunia, apalagi jika berhasil tampil sebagai pionir ataupun pemimpin pasar di kelas nya, maka para insinyur dan tenaga ahli di PT RAI akan dikerahkan langsung pada proyek berikutnya….menghidupkan kembali proyek pesawat jet komersial N 2130 yang mungkin ditargetkan terbang komersial sekitar 10 tahun lagi.

Di saat sebagian besar pejabat dan pemimpin bangsa ini sibuk dengan “bagi-bagi jatah” harta dan kekuasaan serta suara partai politik, ribut-ribut soal kasus korupsi, Habibie yang 10 tahun lalu sempat dituding sebagai salah satu penguras keuangan negara dan “maling uang rakyat”, justru membuktikan dirinya bahwa belau masih tetap memikirkan rakyat, ketimbang menguras uang rakyat lalu berfoya-foya hanya untuk keluarganya sendiri.

Beliau berfikiran ala Deng Xiaoping dan Sun Yat Sen, bahwa bangsa nya adalah bangsa yang besar karena prestasi, bukan besar sekedar dari jumlah penduduk atau luas wilayah saja.
Prestasi yang paling beliau kuasai dan paling ingin beliau wujudkan adalah membangun industri dirgantara Indonesia yang mandiri yang berkelas dunia. Beliau berusaha memanggil kembali para mantan murid-murid nya, tenaga-tenaga ahli kedirgantaraan Indonesia yang sejak krismon 1998, bertebaran mencari nafkah di luar negeri, karena ketika itu industri dirgantara Indonesia mati suri. Bahkan PT IPTN di awal dekade 2000-an sempat mencari side job membuat antena parabola! Demi kelangsungan hidup perusahaan. Ironis sekali.

Kini Habibie mencoba membangkitkan lagi mesin penggerak industri dirgantara pertama di Asia Tenggara tersebut, namun melalui kendaraan yang berbeda, dikarenakan beliau mulai meragukan kemampuan dan integritas PT DI, sebagai kendaraan lama beliau, yang terlalu banyak dicampuri tangan politik.

Sekali lagi, beliau tidak pernah berfikiran hanya sekedar ingin Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara atau Asia saja.

Sejak tahun 1980-an, beliau sudah ingin “menghadapkan” industri penerbangan Indonesia dengan Boeing dan Airbus! Tentu untuk kelas tertentu seperti helikopter ataupun pesawat komuter maupun pesawat jet komersial kelas menengah.
Beliau mengakui sendiri bahwa masih sangat jauh, untuk Indonesia mampu membuat pesawat sekelas jumbo jet, ataupun freighter cargo sekelas Hercules ataupun Antonov.
Bahkan Embraer pun menurut beliau seharusnya berada di bawah Indonesia prestasinya, jika PT IPTN atau yang sekarang bernama PT DI tidak diterpa badai krisis tahun 2000 -2007 lalu.
Semoga sukses Pak Rudi (panggilan kecil pak B.J Habibie) !

Mudah-mudah usia bapak cukup panjang untuk melihat impian yang sempat tertunda ini, terwujud menjadi nyata. Kami generasi muda Indonesia berada di belakang Anda selalu, selama pak Rudi konsisten dengan janji, tekad, impian dan kejujuran, karena kami tahu selain cerdas, pak Rudi Habibie juga satu dari sangat sedikit pemimpin Indonesia yang memiliki IQ dan ESQ sama tingginya.

Cerdas, tegas dan taat pada Allah SWT.

Minggu, 27 Januari 2013

PATROLI TNI: 100 PATOK TAPAL BATAS RI-MALAYSIA HILANG



Patok perbatasan RI-Malaysia
Patok perbatasan RI-Malaysia (Foto:Pendam Tanjungpura)

Perbatasan RI-Malaysia khususnya yang menjadi wilayah tugas Satgas Yonif 123/Rajawali Kodam XII Tanjungpura saat ini situasi dan kondisinya masih terkendali. Namun sebanyak 100 patok telah hilang, dikatakan Komandan Satgas Yonif 123/Rajawali Letkol Inf Musa David Hasibuan. Hal ini didasarkan dari peninjauan ke patok perbatasan dan ke sejumlah pos-pos perbatasan di sepanjang garis perbatasan 966 km Kalimantan Barat.

"Patroli patok perbatasan ini di tempuh dengan berjalan kaki. Medan merupakan suatu tantangan tersendiri bagi para prajurit yang menjadi tanggung jawab dalam mengamankan patok perbatasan RI-Malaysia", ungkap Letkol Musa.

Menurutnya, Patroli ini untuk mengecek keamanan wilayah RI-Malaysia yang hasilnya kondusif. Selain itu patroli patok perbatasan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya segala jenis kegiatan ilegal dalam bentuk apapun serta untuk mencegah terjadinya pelintas batas yang tidak memenuhi persyaratan dalam prosedur yang berlaku.

Disampaikannya, total patok disepanjang garis perbatasan Kalbar yang menjadi pengawasan oleh Pamtas (Pengamanan Perbatasan) sebanyak 5.784 patok, yang terdiri dari :
Tipe A, jarak patok 300 km, jumlah 3 patok
Tipe B, jarak patok 50 km, jumlah 18 patok
Tipe C, jarak patok 5 km, jumlah 80 patok
Tipe D, jarak patok 2-100 m, jumlah 5.673 patok

"Untuk menyisir patok melalui jalur darat perbatasan ini dilakukan secara estafet oleh prajurit diwilayah kerja masing-masing, karena di Kalbar sepanjang 966 km tersebut berdiri pos-pos pengamanan," jelasnya.
Patok perbatasan RI-Malaysia
Patok perbatasan RI-Malaysia
Diungkapkannya, hasil patroli patok batas yang telah didata terdapat kurang lebih 100 patok yang hilang dan sudah ditandai dengan menancapkan paralon cor serta diberikan kode patok. Karena untuk menggantikan patok yang hilang harus dilakukan oleh kedua negara, tidak bisa dilakukan penggantian sepihak.

"Untuk patok yang hilang kita hanya memberikan tanda dengan memasang pipa cor dan diberi kode serta nomor pada pipa tersebut. Tidak perlu khawatir karena titik koordinat tidak akan berubah. Banyak faktor penyebab hilangnya patok tersebut, seperti faktor alam, pembukaan lahan dan sebagainya namun titik koordinat tidak akan berubah," tandasnya.

Selain itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Pos Satgas Yonif 123/Rajawali selalu mendata warga yang keluar masuk dari kedua negara dan selanjutnya diserahkan ke kantor Imigrasi setempat untuk ditindaklanjuti bagi yang tidak memenuhi persyaratan.

Sumber: Pendam Tanjungpura